 |
| Foto: Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Rusli Sunali Fraksi PPP |
Makassar, 17 Juli 2025 – Kondisi jalan di Luwu Raya, Sulawesi Selatan, memprihatinkan. Komisi D DPRD Sulsel pun mendesak Pemprov Sulsel untuk segera bertindak. Dalam pernyataan resmi Kamis (17/7/2025), Komisi D menekankan perlunya perbaikan komprehensif dan berkelanjutan, dengan alokasi anggaran memadai dalam APBD 2026. Bukan sekadar tambal sulam, perbaikan harus terencana dan tuntas.
Anggota Komisi D, Rusli Sunali, mengungkapkan keprihatinan mendalam. Jalan rusak tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menghambat mobilitas dan perekonomian masyarakat Luwu Raya. Perbaikan yang selama ini dilakukan dinilai kurang efektif dan hanya bersifat sementara.
Beberapa ruas jalan utama menjadi sorotan: jalur Luwu -Toraja, Palopo - Toraja, dan Batu Sitanduk - Toraja. Ketiganya belum di aspal, meningkatkan waktu tempuh dan biaya transportasi. Kondisi jalan menuju Seko, Luwu Utara, juga memprihatinkan, membatasi aksesibilitas dan menghambat pembangunan di wilayah tersebut.
Untuk itu, Komisi D mendesak Pemprov Sulsel untuk segera menyusun rencana perbaikan yang matang. Rencana tersebut harus meliputi studi kelayakan, perencanaan anggaran yang transparan, mekanisme pengawasan yang ketat, dan partisipasi aktif masyarakat.
Studi kelayakan dibutuhkan untuk menganalisis kondisi jalan, menentukan penyebab kerusakan, dan merencanakan perbaikan yang tepat. Transparansi anggaran penting untuk memastikan efisiensi dan mencegah penyimpangan. Pengawasan ketat dan evaluasi berkala akan menjamin kualitas pekerjaan. Terakhir, melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan akan memastikan perbaikan jalan sesuai kebutuhan dan aspirasi mereka.
Komisi D optimistis, dengan perencanaan yang matang, anggaran memadai, dan pengawasan yang ketat, perbaikan jalan di Luwu Raya akan efektif dan berkelanjutan. Hal ini akan meningkatkan konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
