Dirinya menceritakan, awalnya ada benjolan kecil di leher sebelah kanan, Jafar mengira itu hanya benjolan biasa. Jafar mengobatinya secara tradisional Seiring waktu berjalan, benjolan semakin membesar bahkan menjadi lubang. Pihak keluarga pun membawanya ke Puskesmas Suli Barat Sabtu 30 Mei 2020.
Usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Jafar di diagnosa Abses Coli (penumpukkan nanah).
"Tumor colli bisa juga berupa penumpukan nanah yang berasal dari infeksi bakteri di tempat lain, seperti amandel (tonsilitis) dan infeksi tenggorokan (faringitis) yang bisa memicu abses (penumpukan nanah). Jika sampai menimbulkan kondisi seperti ini, infeksi biasanya sudah berlangsung lama tanpa diobati"
Pihak Puskesmas Suli Barat memberikan surat rujukan ke Rumah Sakit Batara Guru Belopa, untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Kami tidak pernah membawa Jafar ke Rumah sakit karena kami tak punya biaya pengobatan, baru tepat hari sabtu kami membawanya periksa ke puskesmas karena benjolan di leher nya pecah mengeluarkan nanah" ungkap salah satu keluarga Jafar.
Jafar hidup sehari hari sebagai petani berkebun Meski kondisinya kian memprihatinkan, Jafar mengaku, selama ini tak pernah mendapat sentuhan bantuan apapun dari pemerintah. Sejak ia menderita penyakit, dirinya tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah, baik dari pemerintah desa apalagi kabupaten.
Jafar hanya berharap, di usianya yang sudah terbilang paruh baya ada bantuan dari pemerintah yang menghampiri untuk meringankan beban hidupnya. Ia sangat berharap dapat menjalani pengobatan agar dapat sembuh dari penyakit yang menyiksanya sejak setahun ini.
"Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah agar bisa berobat lagi," katanya.
Penulis : Jendral
Dok. : Petugas Medis Suli Barat