//]]> Langka Solar, Tambang Masmindo Jadi SorotanBerita, Cerita, dan Artikel yang menyajikan informasi lengkap dan terpercaya dari Sulawesi Selatan dan sekitarnya. -->

Menu Atas

Langka Solar, Tambang Masmindo Jadi Sorotan

Admin

Langka Solar, Tambang Masmindo Jadi Sorotan
Sumber Foto Tribun Timur.com

Kabupaten Luwu, Sulsel – Kelangkaan solar bersubsidi yang menghantui masyarakat Kabupaten Luwu dalam beberapa waktu terakhir, menemukan titik terang yang pahit. Diduga kuat, kelangkaan ini disebabkan oleh pengalihan besar-besaran solar subsidi ke proyek tambang PT Masmindo Dwi Area (MDA) di Kecamatan Latimojong.

 

Polres Luwu, dalam pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM subsidi baru-baru ini, berhasil mengendus keterlibatan PT Sinar Global Mandiri (SGM) dalam penyaluran ilegal solar subsidi ke PT MDA. Tiga orang, yang terdiri dari dua sopir (E dan H) dan seorang pemilik gudang (S), telah ditetapkan sebagai tersangka.

 

"Dua tersangka merupakan sopir truk yang bertugas mengangkut solar, sementara satu lainnya adalah pemilik gudang yang dijadikan tempat penampungan sementara sebelum solar tersebut dibawa ke lokasi tambang," ungkap Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, pada Rabu (30/8/2025) lalu.

 

Dari hasil penggerebekan yang dilakukan pada 22 Juli lalu, polisi berhasil menyita barang bukti berupa dua mobil tangki (salah satunya berisi 5.000 liter solar), satu truk enam roda, dua tandon, dan 92 jeriken berisi solar subsidi.

 

Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa kelangkaan solar subsidi yang dirasakan oleh masyarakat Luwu, khususnya para petani dan nelayan, disebabkan oleh praktik pengalihan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

Warga Luwu, yang selama ini kesulitan mendapatkan solar subsidi untuk kegiatan sehari-hari, merasa geram dengan adanya temuan ini. Mereka menuntut agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terlibat ke meja hijau.

 

"Kami sudah lama susah cari solar. Kalau memang betul solar subsidi ini dialihkan ke tambang, ini sudah keterlaluan. Kami minta polisi usut tuntas," ujar Daeng Siala, seorang petani asal Kecamatan Bajo.

 

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada pihak Pertamina terkait dugaan keterlibatan SPBU dalam praktik pengalihan solar subsidi ini, masih belum membuahkan hasil. Kepala Terminal BBM Pertamina Palopo, Sukma Pamungkas, enggan memberikan komentar dan mengarahkan media untuk menghubungi pihak Communication Relation Pertamina.

 

PT Masmindo Dwi Area sendiri membantah menggunakan solar subsidi dalam kegiatan operasionalnya. Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa seluruh kebutuhan bahan bakar di lokasi tambang dipasok melalui jalur resmi dan merupakan BBM industri.

 

"Kami tidak menggunakan solar subsidi. Penyaluran dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga," tegas Mustafa.

 

Namun, bantahan ini tidak serta merta meredakan kecurigaan masyarakat. Pasalnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kelangkaan solar subsidi terus terjadi, sementara aktivitas pertambangan di PT MDA terus berjalan.

 

Kasus ini menjadi ujian bagi aparat penegak hukum di Kabupaten Luwu. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan para pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan solar subsidi dan memastikan bahwa hak masyarakat Luwu tidak dirampas oleh kepentingan segelintir orang.