Partai berlambang matahari terbit ini telah melakukan musda (Musyawarah Daerah), untuk memilih Formatur Ketua DPD serentak di Sulawesi Selatan.
Pemilihan Formatur Dewan Pimpinan Cabang Partai Amanat Nasional (DPD PAN), yang sebelumnya berjalan lancar kini menuai banyak kritikan. Terkhusus penentuan Ketua DPD PAN Kabupaten Luwu.
Pasalnya Pemilihan ketua Formatur dilaksanakan di Kantor DPD PAN Kabupaten Luwu beberapa bulan yang lalu, berjalan lancar sesuai mekanisme kepartaian, dan telah menentukan ketua terpilih melalui voting dalam musyawarah mufakat.
Namun hasil Musda di anulir oleh DPW PAN Sulawesi Selatan, dan menentukan sendiri ketua terpilih. Kesalahan yang fatal dilakukan dengan memilih ketua bukan dari kader PAN sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Amanat Nasional.
Seluruh kader PAN yang ada di daerah Kabupaten Luwu menyayangkan hal itu. Mereka menganggap penentuan Ketua DPD PAN telah melanggar mekanisme kepartaian. Bukan hanya itu banyak yang beranggapan bahwa, terpilihnya salah satu Ketua karena adanya negosiasi sogok menyogok di dalam internal partai, sampai milyaran rupiah.
Para loyalis Partai Amanat Nasional di Kabupaten Luwu, menyayangkan hal itu, keputusan yang di keluarkan oleh DPW PAN Sulawesi Selatan telah mencoreng nama besar Partai Amanat Nasional yang termasuk partai Islam terbesar di Indonesia.
