Kegiatan yang di danai APBD Kabupaten Luwu raib di korupsi. Proyek Penanaman bakau atau disebut juga mangrove Tahun 2015 di Dinas Kehutanan raib dikorupsi oleh salah satu oknum kontraktor.
Aktifis Luwu Hasyim ikut prihatin atas apa yang terjadi. Hasyim menyampaikan "Keberadaan ekosistem mangrove terbilang cukup penting khususnya bagi kawasan pesisir, baik sebagai benteng pertahanan terhadap resiko bencana maupun sebagai mata pencaharian alternatif melalui pengembangan industri pariwisata".
Namun sangat disayangkan seyogianya proyek itu mampu memberikan kontribusi bagi keberlanjutan ekosistem biota laut. Tapi disalahgunakan oleh oknum.
Lanjut Hasyim Kegiatan tersebut tidak dilakukan penanaman mangrove, hingga oknum tersebut melaporkan secara fiktif kegiatan tersebut.
Anggaran APBD senilai 200 juta tersebut dari Dinas Kehutanan yang dikelola oleh salah satu warga Cimpu Utara yang biasa di sapa bapak Ballang dilaporkan secara fiktif alias tanpa ada kegiatan apapun.
Hasyim mengingat kan kepada seluruh warga masyarakat agar ikut mengontrol dan mengawasi kegiatan yang masuk ke desa, agar supaya kegiatan yang serupa tidak dikorupsi lagi. Aktifis Luwu ini menambahkan, bahwa pihak kepolisian POLRES Luwu segera menindaklanjuti kasus tersebut.
